Foto saya
Tourism is travel for recreational or leisure purposes. "The trip to and stay in places outside of our usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business, refreshment and other purposes.

Jumat, 26 September 2008

Rumah Adat dan Penguburan Bayi


Rumah adat Tana Toraja yang disebut Tongkonan ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan nya. Atapnya terbuat dari daun nipa atau kelapa dan mampu bertahan sampai 50 tahun. Tongkonan juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat, seperti strata emas, perunggu, besi, dan kuningan.

Seorang pengusaha pariwisata Jepang memboyong 2 Tongkonan ke negeri nya dan dikerjakan oleh orang Toraja sendiri, akan tetapi perbedaanya hanya terletak pada atapnya yang menggunakan daun sagu (rumbia). Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuk nya yg unik.

Ada lagi daya tarik Tana Toraja selain upacara adat rambu solo (pemakaman) yang sudah tersohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 km dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0-7 tahun.

Meski mengubur bayi di atas pohon tarra itu sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, pohon tempat "menyimpan" mayat bayi itu masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan.

Di atas pohon tarra - yang buahnya mirip buah sukun - dengan lingkaran
batang pohon sekitar 3,5 meter, tersimpan puluhan jenazah bayi. Sebelum jenazah dimasukkan ke batang pohon, terlebih dahulu batang pohon itu dilubangi. Mayat bayi diletakkan ke dalam, lalu ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu dengan pohon tersebut.

Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tana Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak yang baru lahir. Penempatan jenazah bayi di pohon ini, disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga itu maka makin tinggi letak bayi yang dikuburkan di batang pohon tarra.
Selain itu, bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka. Kalau rumahnya ada di bagian barat pohon, maka jenazah anak akan diletakkan di sebelah barat.

Sementara itu, untuk sampai di Tana Toraja sudah ada jalur penerbangan domestik Makassar-Tana Toraja. Penerbangan ini hanya sekali dalam seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang dengan waktu tempuh hanya 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Dan jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan membutuhkan waktu tujuh jam.

O ya disana ada Tongkonan yg sudah berusia 600 th di Londa, Rantepao

www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=a0xvL29Ydy9P=&nav=geo


Tidak ada komentar: